Dear mbak Uniek Kaswarganti,
Berbicara tentang pernikahan diusia pernikahanku yang baru akan memasuki tahun ke-4, Januari tahun depan, sepertinya belum terlalu banyak memiliki rasa dan belum banyak kisah untuk diceritakan. Mungkin masih didominasi rasa manis karena memang terhitung masih “baru”, meskipun sesekali ada rasa pahit. Seperti minum cappucino lah, manis dengan sedikit saja rasa pahit di lidah π Semoga seperti itu seterusnya.
Berbicara tentang perjalanan menuju pernikahanku lah yang justru kaya rasa. Perjalanan panjang dimulai sejak masih sama-sama duduk di bangku SMA. Masih polos dengan perbedaan seperti langit dan bumi. Aku di langit dan suamiku (waktu itu belum terpikir akan menjadi suamiku) yang berada di bumi. Selain itu, kami juga ibarat air dan minyak. Waah, muhal sekali untuk bisa bersatu. Tetapi, nyatanya benih-benih cinta tetap saja bersemi di hati kami. Hanya saja, ego yang besar membuat hati dan mulut kami tetap terkunci.
Setelah itu, kami pun berjalan pada poros hidup kami masing-masing. Sampai suatu hari di tahun 2004, kami dipertemukan kembali dalam situasi yang lebih baik. Kemudian, kamipun “jalan”, istilah zaman itu untuk pacaran. Tetapi, kami tidak pacaran. Hu huu, tidak ada kata itu dalam kamus keluargaku. Jadi, kami diam-diam saja. Lagi pula, panjang jarak yang terentang di antara kami, memang membuat kami tidak seperti orang pacaran.
Aku menuntut ilmu di kota Atlas, sedangkan suamiku dulu diterima di sebuah sekolah kedinasan di kota yang terkenal karena tahunya. Alhasil, kami maksimal hanya bisa bertemu 3x dalam setahun. Itu juga kadang-kadang aku masih harus bolos kuliah agar waktu yang hanya 3x dalam setahun itu bisa bermanfaat.
Berkomunikasi pada waktu itu juga belum banyak pilihan seperti sekarang, hanya bisa tulis surat, telepon atau sms, itupun hanya di hari Sabtu atau Ahad siang pada waktu pesiar. Karena di dalam kampus suamiku, ponsel adalah barang ilegal. Kehidupan cinta seperti itu kami jalani kurang lebih 4 tahun dengan segala konsekuensi dan lika-likunya.
Singkat kata singkat cerita, hubungan kami direstui orang tua dan sampai akhirnya kami menikah di tahun 2010. Perjalanan cinta kami yang penuh lika-liku, didera rindu yang bertalu-talu, hingga cerita-cerita miring yang menyertai dari tahun 2001 ke tahun 2004 kemudian sampai di tahun 2010 aku abadikan dalam bentuk puisi.
Yah, aku jatuh cinta pada puisi sama seperti aku jatuh cinta pada suamiku. Bagiku, puisi adalah cintaku pada suamiku. Setiap kisah, sedih, rindu, hingga bahagia selalu aku tuangkan dalam bentuk puisi. Alhamdulillah, suamiku sangat mengerti kesukaanku. Sampai-sampai, setiap ulang tahunnya, dia tidak pernah keberatan hanya aku hadiahi buku antologi puisiku he he boleh deh kalau dibilang ngga modal. Eits, tapi modal kok, kan dicetakin dalam bentuk buku juga.
Karena itu juga, pada waktu kami menikah, setelah perjalanan panjang kami, souvenir pernikahan kami adalah buku kumpulan puisi karyaku sendiri, yang aku beri judul “Hari Ini Pasti Tiba“. Buku ini berisi 28 puisi. Angka tersebut diambil dari hasil penjumlahan tanggal, bulan, dan tahun pernikahan kami. Puisi dalam buku ini adalah puisi yang aku tulis semasa kami menjalin hubungan hingga puisi yang khusus aku tulis sebagai bentuk syukur atas pernikahan kami setelah perjalanan panjang yang harus kami lalui.
Dengan harapan, siapapun yang akan membaca buku ini dapat mengikuti perjalanan cinta kami. Sebab, proses menuju jenjang pernikahan bisa jadi tidak mudah untuk dilalui. Setelah benar-benar sampai pada pernikahan, tentu menjadi sebuah kelegaan, karena satu pintu kehidupan baru telah terbuka untuk kita. Dan, itu harus benar-benar kita syukuri.
Puisi inilah yang aku tulis sebagai bentuk rasa syukur atas pernikahan kami.
Hari Ini Pasti Tiba
Derap rampak suara rebana kala itu
Membungkus indah wajah cerah sang pelantun
Dari satu sudut sekolah nan lugu
Berhembuslah aroma cinta lewat pandang pertama
Β
Dua jiwa tanpa titik temu
Larut dalam situasi yang tak mudah dimengerti
Muda, penuh cita, angan, dan asa
Tak mampu menghasilkan kata-kata
Tapi cinta itu telah ada
Hanya tak ada waktu tepat untuk diungkap
Β
Panjang jalan yang terentang
Serta sentuhan hangat Ilahi Robbi
Membuat mulut yang dulu kelu
Juga hati yang lama beku
Jadi lembut berucap cinta
Dan rasa yang hampir pudar
Kemudian bersemi kembali
Β
Kesabaran meniti hari
Meski air mata riuh mengiringi
Atau segenap rindu yang tergulung bagai candu
Silih berganti bersama tawa pelipur lara
Dan ribuan untaian doa dalam sujud-sujud khusyuk
Membawa biduk asmara berlabuh di hari ini
Hari dimana kehidupan seesungguhnya dimulai
Yang semula dua kini tetap dua
Tapi telah satu dalam ikatan janji suci
Dan satu untuk melanjutkan cerita hidup berikutnya
Β
Syukur atas segala kuasa Ilahi Robbi
Syukur atas kekuatan cinta di hati
Tak mudah untuk sampai di hari ini
Tapi, hari ini pasti tiba
Kami menikah pada hari Ahad, 17 Januari 2010. Setahun kemudian, tepatnya hari Senin, 17 Januari 2011, putri pertama kami hadir di tengah-tengah kami melalui persalinan normal. Hal yang benar-benar kami syukuri karena belum tentu dinikmati keluarga yang lain adalah mulai tahun 2012, hari ulang tahun pernikahan kami akan selalu diperingati bersamaan dengan ulang tahun putri kami tercinta, yaitu tanggal 17 Januari. Syukur alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, atas segala anugrah, nikmat, dan kebahagiaan yang selalu diberikan kepada kami. Semoga Allah senantiasa melindungi dan meridhoi kami sekeluarga.
Kepada mbak Uniek dan suami, happy 10th wedding anniversary. Semoga Allah selalu memberi keselamatan, memudahkan segala urusan, mencukupi segala kebutuhan, mengabulkan segala permohonan, dan meridhoi di sepanjang kehidupan mbak Uniek dan keluarga. Amin.
Kisah pernikahan ini diikutsertakan pada Giveaway 10th Wedding Anniversary by Heart of Mine.
Demikian, semoga bermanfaat.
With Love,
Bunda Aisykha
Posted from WordPress for Android
Thank you for coming. May Allah always give u n u’re family all d best. Amin.
salam kenal n happy wedding day …semoga slalu barokah π
Salam kenal mba rina,,happy weddingnya ke mba uniek kali ya mba,,yuuuk ikutan GA nya skalian ngucapin π
Manis puisinya, manis endingnya … mudah2an manis dan samara selamanya ya mak π
Alhamdulillah,,,amin,,amin,,amin mak mugniar,,
souvenir pernikahannya, pastinya limited edition ya Mbak.
#salam kenal
Kalo dibilang limited sih ngga ya mba,,tp ya emang cm bwt yg datang aja π tengkyu uda mampir ke rumahku ya mba ririe,,
Keren banget souvenir pernikahannya buku kumpulan puisi, sepertinya benar-benar “spesial” ya, bukan hanya berbagi kebahagiaan lewat acara resepsi tapi juga perasaan mendalam saat hubungan π ceritanya bagus -puisinya apalagi π
Sukses terus ya mbak, juga rumah tangganya.
Salam kenal, sambil mau promosiin GA ku ^^ hadiahnya kacamata dari Firmoo, semoga berkenan ikut π
http://noniq.blogspot.com/2013/08/1-giveaway-noniq-diary-x-firmoo.html
Alhamdulillah,,tengkyu mba noniq ampir melayang lho aku baca komennya :D,,
Amiiin,,makasih jg doanya,,
InsyaAllah ntr mampir ke GA mu ya mba,,
so sweet mak jalinan kisah maupun puisinya π Rupanya perjalanan menuju pernikahanmu pun sama panjangnya dengan diriku ya π
Terima kasih untuk partisipasinya mak, semoga segala doa baik yang kaupanjatkan akan kembali secara berlipat ganda atas kuasa Allah SWT. Aamiin.
Makasih mba uniek,,he he sama2 berlikunya ya mba? He he toss yuuk mba he he
Makasih jg doanya mba,,amin,,amin,,amin,,
Keren ih..souvenirnya puisi…ternyata Bunda romantis abis hehe
He heh,,iya jaman mbiyen itu mba esti,,skrg yo udah ngga,,kalah ma anak he he
Puisi itu identik dengan romantisme, romantisme terbangun identik dari dua insan yang saling jatuh cinta. Intinya, puisinya keren
Ha ha,,makasih mba astin astanti,,
semoga menjadi keluarga asmara π
saya mau ikutan juga ah… cuma ceritanya agak beda, bukan perjalanan menuju pernikahan
Keluarga asmara ato samara bang? Aiih,,ayo ikutan biar tambah seru GA nya mba uniek π
asmara : as-sakinah, al-mawaddah, ar-rahmah
Ha ha oke2 bang,,biasanya samara soalnya π
waaahh…..keren souvenirnya,, inspirasi banget nich….hehee…., sukses ya, mbak…
Alhamdulillah,,makasih mba emi,,
Saya ijin nyonto lagi ya mbak. Ntar lagi mo anniv ke 13 nih, tepat tgl 1 oktober. Mohon diijinkan ya *blogger nyontoan nih*..qiqiqi
He he,,eh kmrn yg nyonto bwt anak perempuan itu ya mak anggra,,iya deh,,boleeeh,,yg penting manfaat,,
Iyaaa. Cara menulisnya yg kudu banyak belajar dek. Bingung masalah alur cerita, masih suka lompat2, klo critanya mah beda bingits..wkwkwk
Btw oot dikit ya, skalian tya kalo mau liat siapa yg follow wp kita dibagian mana ya dek? Bingung aq :S
Kalo aku liatnya di bagian site stats mba,,itu kn ada angka follower kita,,tinggal di klik aja,,smoga membantu,,
Iya, makasih dek, tiba2 baca punya follower mau folbek bingung, maklum amatiran..hiks
Sama2 mba anggra,,liat di email jg bisa kok,,biasanya dapat notif kalo qta difollow,,sesama amatiran,,sama2 belajar aja he he
Ehm… puitis. Sayangnya saya ga bisa nyontek idenya, secara saya enggak bisa bikin puisi hehe
He he he,,makasih mak efi,,itu jg dulu mak,,skrg mgkn dh agak tumpul π
wiih.. unik banget souvenirnya. semoga menang GA yaa
Baru ikut GA dua kali ini mba,,menang ya Alhamdulillah bgt ha ha
mihihi.. aku ini masih bertapa cari ide buat ikutan ga yang iniihh huhuhuhu
Kn foto2 honeymoonnya bgs2 mba,,bisa dapet ide tuh dr situ,,
souvenirnya keren banget sih mak, sama seperti ceritanya. semoga bahagia dan langgeng terus yah π
Nyari yg beda mba muna,,yg gak dijual dipasaran skaligus memanfaatkan hobi he he he
Manis sekali tulisannya dan saya salut dengan ide memberi souvenir pernikahan berupa buku kumpulan puisi yg berisi kisah cintanya selama menjalin cinta.
Ikut bahagia ya mbak, semoga pernikahannya langgeng, dan GAnya sukses. π
Alhamdulillah mba winny,,amiiiin,,makasih doanya,,
Kerennn ih souvenirnya puisi hmmm romantis dehhh π
Alhamdulillah,,makasih mba hana,,
Tulisannya dari hati nih.. Merinding bacanya π
He he,,masa sih mba,,alhamdulillah,,makasih mba novia,,
Mantap..!!
Makasih mba ria π
Wow, panjang cerita manisnya yaaa….hmmm indah perjalanan Bunda Aisykha ini….ah masih muda banget yaaa….semoga selalu bahagia dan samara yaa..
Good luck GAnya Bund…
o,ya suka sama puisinya…indah Bund..dan terkesan sekali π
Makasih bgt mba lies,,dl pas bikin dari hati bgt mgkn ya,,kalo skrg disuruh bikin lg mgkn udah ngga bgitu menggigit he he makasih dh mampir ke rumahku ya mba,,
wah masih nyimpen souvenirnya..nice..
sukses ngontesnya yaa bunda π
He he masih ada bbrpa mba,, mauu?? He he,,makasih mba enny,,amiiin π
kereen mak, ternyata suka muisi (red : bikin puisi).. π
He he,,iya mak,,makasih ya,,
aku mau dong souvenirnya hehehe…
Mo dikirim kemana mba,,msh ada kok π